Pengalaman Menjelajahi Banda Aceh sampai ke Puncak Geurutee [Indonesia]
Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan pemandangan indah. Alhamdulillah saya sudah menjelajahi 33 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, meskipun belum menjelajahi sampai mbulusuk-blusuk banget tapi paling enggak udah meninggalkan jejak kenangan di setiap daerah yang saya datangi.
cantiknya Masjid Baiturrahman meski difoto di siang bolong |
Ulee Lheue menjelang senja |
Kapal segede gaban ini dulunya tertambat di laut dekat pelabuhan Ulee Lheue dan berfungsi sebagai pembangkit listrik bertenaga diesel. Beratnya 2.600 ton, panjangnya 63 meter dan luasnya 1.900 m². Saat terjadi bencana tsunami, kapal ini terhempas sejauh 5 km ke daratan dan temangsang di tengah pemukiman penduduk Desa Punge Blang Cut.
Bangkai kapal ini sekarang menjadi monumen peringatan tsunami dan wahana wisata edukasi.
Buka setiap hari jam 9.00-12.00 dan 14.00-17.30.
Jum'at buka jam 14.00-17.00.
Kapal Tsunami Lampulo
Kapal nelayan ini nyangkut tepat di atas rumah penduduk di Gampong Lampulo saat tsunami menerjang Aceh tahun 2004. Kapal ini sangat bersejarah sebab telah menyelamatkan 59 nyawa warga yang berlindung di dalam kapal.
kapal nelayan yang nyangkut tepat di atas rumah |
Rumah Cut Nyak Dhien
Siapa yang nggak tahu Cut Nyak Dhien, pahlawan wanita kebanggaan Indonesia? Pasti tahu semua lah yes. Nah, kita bisa lho mengunjungi rumahnya di Desa Lampisang Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Pas di pinggir kiri jalan raya ke arah Gunung Geurutee.
Meski rumahmya yang asli sudah dibakar Belanda, tapi replikanya dibangun mirip seperti aslinya dan dijadikan museum data Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar. Bangunannya berbentuk rumah panggung dari kayu khas Rumoh Aceh. Saat tsunami menerjang, rumah ini tetap kokoh berdiri.
rumah Cut Nyak Dhien |
Pantai Lampuuk tak kalah indah dari pantai-pantai di Bali. Malah saya lebih suka di sini karena lebih sepi dan nggak banyak anjing berkeliaran di pantai macam di Bali.
Pantai ini mengalami kerusakan sangat parah ketika tsunami, tapi sekarang sudah kembali cantik. Di sini kita juga bisa makan ikan bakar dan minum es kelapa muda di warung-warung pinggir pantai.
Pantai Lampuuk |
Masjid ini terletak dekat pantai yang pada saat bencana tsunami sudah pasti ikut serta terhempas gelombang dengan gegap gempita. Tapi اَللّٰهُ أَكْبَر masjid ini tetap kokoh berdiri padahal di sekitarnya sudah luluh lantak tergerus tsunami, termasuk semua pemukiman penduduk dan segala bangunan yang ada di sana.
Sekarang masjid ini sudah dipugar dengan menyisakan satu sudut bagian yang rusak terkena gempa dan tsunami sebagai kenangan yang tak kan terlupa.
Pantai Lhok Nga
Pantai ini tetanggaan sama Pantai Lampuuk. Sama-sama bagus pemandangannya. Pasirnya juga sama-sama putih. Yang suka mancing bisa menyalurkan hobinya di sini. Kalau mau golf juga bisa, pantai ini sebelahan sama lapangan golf.
Pantai Lhoknga |
Lhok Seudu adalah kawasan wisata pesisir yang kekinian dan instagramable di Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar.
Di sepanjang jalan pesisir ini banyak café yang menawarkan gubuk-gubung dan dermaga kayu untuk menikmati indahnya Lhok Seudu. Pokoknya betah banget deh leyeh-leyeh di sini.
pemandangan dari salah satu café di Lhok Seudu |
Di sini banyak warung-warung kayu di pinggir jalan yang menjual mi instan dan kopi. Saya memilih salah satu warung yang sekiranya menawarkan spot pandang yang paling kece. Sambil makan mi instan dengan bumbu khas Aceh, saya nongkrong di sini sambil menikmati pemandangan indah gradasi warna Samudera Hindia dengan pulau-pulau kecilnya. Ada juga pemandangan segerombolan sapi yang lagi jalan-jalan di pinggir pantai. Keren banget pokoknya.
pemandangan dari puncak Gunung Geurutee |
Oia, lucunya di sepanjang perjalanan dari rumah Cut Nyak Dhien sampai ke Gunung Geurutee, saya sering ketemu segerombolan sapi di jalan raya. Ada yang lagi jalan-jalan sekeluarga, ada yang lagi leyeh-leyeh di jalanan dan bener-bener sampai ke tengah jalan, ada yang bergerombol di pinggir jalan macam lagi nunggu bus kota. Pokoknya lucu-lucu banget mereka. Makanya di sepanjang jalan kita akan temui rambu-rambu penanda bahwa kita masuk dalam kawasan sapi/kerbau.
Wisata Kuliner
Saya kalau traveling pasti harus wisata kuliner juga. Apalagi di Aceh ini, pantang melewatkan makanan enak sekelas Mi Aceh dan Ayam Tangkap. Bahkan mi instan pun tak terlewatkan karena mi instan di Aceh rasanya beda karena ditambahin bumbu khas yang menambah kelezatan mi yang sebelumnya memang udah lezat karena bertabur micin.
Gimana, seru kan jalan-jalan di negeri sendiri? Nggak kalah kok sama jalan-jalan di luar negeri. Sama-sama cantik, bahkan kalau ngomongin pantai, di negara kita pantainya tak terbantahkan keindahannya.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Wonderful Indonesia, ditulis berdasar pendapat dan pengalaman pribadi saya yang mungkin bisa berbeda dengan orang lain.
12 komentar
hahaha iya saya juga pernah ke aceh , kadang bis berhenti krn banyak sapi lewat. kadang suka bikin macet juga.
ReplyDeleteiya mbak, habis mereka jalan sama bobonya sampe ke tengah jalan. tapi lucu. hehehe
DeleteMenjelajah 33 provinsi dari 34? wiihhh.. mantab sekali :)
ReplyDeletebiar nggak ada rasa bersalah kalau menjelajah ke luar negeri, mbak.
Deleteharus seimbang. hahaha
semoga suatu hari bisa jalan-jalan sampe ke Banda Aceh ... cakep banget
ReplyDeleteaamiin, mbak Sashy... saya doakan bisa sampai Aceh ya
DeleteLuaaar biasa mbaknya.. i wuuuv you.. ❤️❤️❤️❤️❤️
ReplyDeletelop yu tuuuuuu.....
DeleteSemoga menang mbaak Blognya.. hihi.. Biar mimpi yang lainnya terwujud
ReplyDeleteaamiin....
Deletemeski akhirnya nggak menang tapi semoga mimpi yang lain tetep terwujud.
Waduuuh saya di aceh mbak, harusnya meet up kita
ReplyDeleteinsya Allah nanti kalau ke Aceh lagi ya :D
DeleteSilakan tinggalkan komentar, tapi mohon maaf komentar saya moderasi karena banyaknya spam.
Mohon untuk tidak menyertakan link hidup, ya...
thanks,